Terinspirasi dari FTV Aku Bukan Banci Kaleng beberapa tahun yang lalu. Film tersebut menceritakan seorang anak yang memiliki ayah berprofesi sebagai banci, lalu si anak membantu mencari uang dengan cara membantu mencuci piring di warung nasi milik tetangganya. Anak tersebut selalu menghitung berapa jumlah sisa butiran nasi dari pengunjung di warung makan tersebut setiap harinya, dan "hoby" iseng-iseng anak tersebut dijadikan karya ilmiah tingkat sekolah dasar lalu anak tersebut menang dalam ajang ini.
Hasil pengamatan anak tersebut menjelaskan jika kita menyisakan rata-rata 20-30 butir nasi setiap sehabis makan atau sekitar 60-90 butir sehari. Lalu bila 1 gram beras berisi 80 butir nasi, maka asumsinya setiap orang membuang kurang lebih 1 gram beras perhari.
Dikalikan dengan estimasi 200 juta penduduk Indonesia yang makan nasi setiap hari. Maka artinya kita telah membuang 200 ton beras perhari (200 juta penduduk dikalikan dengan 1 gram beras per orang)
Bisa dibayangkan oleh kita semua seberapa banyak 200 ton tersebut. Jika 1 karung beras memiliki berat 40 Kg, maka sama seperti 5000 karung beras kita buang perharinya dengan sia-sia. Jika saja kita semua menyadari hal ini, maka Indonesia tidak akan mengalami krisis pangan lagi dan bisa swasembada beras, serta tak akan ada lagi saudara kita yang kelaparan akibat kemiskinan.
Semoga kita semua sadar bahwa kita telah ikut menyia-nyiakan 200 ton beras tersebut per hari. Mari kita habiskan stiap butiran nasi di piring kita. Piring tak bersisa bukan karena kita seperti orang kelaparan tapi kita peduli dengan sesama. Pemerintah juga bisa mengalakkan program "makan nasi hingga tak bersisa di piring kita" untuk kesejahteraan Indonesia.
0 comments:
Post a Comment