Apabila kita asumsikan 1 gayung adalah 1 liter air, maka bisa dibayangkan berapa liter air yang kita butuhkan hanya untuk mandi dan hal ini dilakukan rata-rata 2 kali sehari, kebutuhan air untuk mandi untuk orang diperkotaan mencapai 65L atau 45% dari total pemakaian air bersih (Survey Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta Karya pada tahun 2006). Selain itu berapa liter yang harus kita buang hanya untuk buang air kecil? Saya rasa 2 liter (2 gayung ukuran standar) pun sudah cukup. Belum lagi untuk kebutuhan membersihkan buang air besar. Kebutuhan air yang besar lainnya adalah untuk mencuci pakaian, piring, dan kendaraan pribadi. Berapa ember yang harus kita buang hanya untuk mencuci hal-hal tersebut? Berikut beberapa perincian hasil penelitian BPPT :
- Sikat gigi dengan kran 1 menit = 6 L
- Sikat gigi dengan gelas = 0,5 L
- Mandi shower 5 menit = mandi bak 30 gayung = 30 L
- Mandi bathtub standar = 100 L
- WC flush tipe baru = 6 L (1/2 flush = 3 L)
- Cuci mobil dengan ember = 75 L
- Cuci mobil dengan selang = 300 L
- Cuci mobil/siram tanaman dengan selang 30 menit = 180 L
- Mesin cuci front loading = 100 L
- Mesin cuci top loading = 150 L
- Cuci piring dengan kran 15 menit = 90 L
- Cuci piring dengan sink = 45 L
- Kran/WC bocor per hari = 100 L (sumber : BPPT)
Hal terpenting adalah bukan menghilangkan fungsi air yang sangat vital bagi kehidupan manusia, namun hanya perlu pengelolaan yang baik terhadap sumber daya alam tersebut. pakailah air seperlunya dan secukupnya. Tidak perlu membuang 4 hingga 5 liter air hanya untuk membersihkan bekas buang air kecil atau bahkan hanya untuk cuci tangan dan gosok gigi.
Permasalahan yang akan ditimbulkan tentunya berdampak pada lingkungan. penggunaan air yang berlebih akan menyedot stok air tanah sehingga cadangan air tanah terus berkurang khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta. Maka pada selang tahun 1982-1987 Jakarta mengalami penurunan tanah sekita 60cm, bahkan dibeberapa tempat mencapai 1,8m. Makanya jakarta sering mengalami banjir juga akibat dari penurunan tanah tersebut. Selain itu beberapa daerah resapan air juga sudah dialih fungsikan sehingga air sulit meresap kembali ke tanah.
Lalu berapa banyak limbah rumah tangga yang harus mengalir ke sungai setiap harinya? Kini masih jarang penerapan teknologi pengolahan limbah rumah tangga supaya bisa digunakan kembali. Rata-rata kebutuhan untuk rumah tangga tersebut masih mengandalkan PDAM yang hanya dapat memenuhi 40% dan sisanya berasal dari air tanah (pembuatan sumur). Oleh karena itu sudah sangat jarang kita lihat pemandangan sungai yang bersih baik dari kualitas air maupun kondisi lingkungan sekitarnya khususnya di DKI Jakarta. Hal ini terjadi akibat tidak termanajemennya pengolahan limbah khususnya limbah rumah tangga.
Maka untuk mengurangi beban lingkungan dan ancaman dari krisis air bersih solusinya adalah :
- Tutuplah keran (wastafel) saat menggosok gigi, dapat menghemat 1 galon air bersih.
- Bawa air minum masing-masing saat bepergian, karena untuk menghasilkan 1 liter air kemasan dibutuhkan 7 liter air
- Gunakan shower agar lebih hemat air (namun jangan tambah durasi mandi Anda)
- Siram tanaman pada pagi / sore hari untuk mengurangi penguapan
- Gunakan air yang sesuai untuk menyiram buang air kecil atau besar (flush/tombol kecil & besar pada WC duduk)
http://erabaru.net/featured-news/48-hot-update/3908-9-tips-hemat-air
http://jdfi.co.id/greenfestival/GreenFest08-kmandi.php
2 comments:
Agen Judi Online
Agen Judi
Agen Judi Terpercaya
Agen Bola
Bandar Judi
Bandar Bola
Agen SBOBET
Agen Casino
Agen Poker
Agen IBCBET
Agen Asia77
Agen Bola Tangkas
Prediksi Skor
Prediksi Skor PARIS SAINT GERMAIN VS TROYES 28 November 2015
Prediksi Skor PEC ZWOLLE VS AJAX AMSTERDAM 29 November 2015
maaf, ini sumber nya dari mana ya ? kebetulan saya perlu jurnalnya dr BPPT, apakah bisa dishare lampiran/link nya ? terima kasih
Post a Comment